Selasa, 17 Mei 2011

Berdiri sendiri tanpaMu


Ingin kumarahi Tuhanku...
Kuumpat dengan sumpah yang sangat serapah..
lalu apa jadinya aku?

Aku marah kepada Tuhanku...
Ingin kupaksa dengan sejadinya bahwa inginku adalah suatu yang sangat berharga bagiku..
lalu apa jadinya aku?

Diujung kesedihan aku ingat Tuhanku
Diujung keputus asaan aku benar-benar hanya ingat pada Tuhanku
Disinilah aku memanusiakan diriku....

Aku dan Tuhanku..
Disinilah aku benar harus sadar bahwa aku jauh dan tak sehebat Tuhanku..
sebelum raga meregang diujung izrail... Selengkapnya...

Untold


Ingatkah kawan engkau kepada ia..
Ia yang berkata:
Jika engkau lelah dan dahaga....
Temuilah Danau, disana kan kau hapus dahagamu...
Jika engkau takut akan raja malam yang senantiasa memberi kegelapan...
Berjalanlah kearah timur, disana kan kau temui mentari pagi yang menerangi...

Masihkah membekas di ingatanmu akan ia kawan..
Ia yang pernah meneriakkan:
Lemahlah setiap yang Ingin Lemah
Mundurlah yang tidak kuat bertahan
Sekiranya semua sepakat untuk mundur dari jalan dakwah ini
Aku akan tetap disini bersama Rabbku
Hingga kemenangan menjadi nyata, atau syahid memuliakanku...

Tak berkesankah masa-masa kita bersama ia
Kita yang sejuk ketika ia berkata:
Alaskan tidurmu diatas tilam keikhlasan
Lelapkan tidurmu dalam kesabaran
Dan bangunkan dirimu dalam semangat jihad di jalanNya

Lekatkah dalam ingatanmu kawan tentangnya...
Sungguh, lautan bukan penghalang baginya...
Benar kawan, ia tak kalah dengan matahari yang membakar...
Kau tahu, jarak bukan halangan baginya....

Jika kau beri benci kawan, ia memberi cinta padamu..
Jika kau beri caci kawan, ia membalas kesabaran..
Ia manusia biasa kawan, menjelma menjadi luar biasa..

Ialah sang Guru kawan....
Kita pernah memanggilnya Murobbi..
Dan kita bercita untuk menjadi Murobbi sepertinya..




(sawar; 20 Nopember 2004)
*ditulis ditujukkan kepada kawan-kawan ketika mereka memutuskan
Untuk berhenti bercita-cita menjadi murobbi
Tahun 2004 silam
Selengkapnya...